1) Membuat jaringan peer to peer
Jaringan peer to peer (P2P) adalah suatu
model komunikasi dua arah antar pengguna PC melalui jaringan komputer atau
internet tanpa melalui sebuah server. Dalam model ini, tiap pesertanya memiliki
kapabilitas yang sama dan tidak seorang pun dari peserta dapat memulai suatu
sesi komunikasi tersendiri.
Jaringan peer to peer (P2P) merupakan
salah satu model jaringan komputer yang terdiri dari dua atau beberapa
komputer, dimana setiap station atau komputer yang terdapat di dalam lingkungan
jaringan tersebut bisa saling berbagi. Bahkan untuk membuat jaringan peer to
peer dengan dua komputer, kita tidak perlu menggunakan hub atau switch, namun cukup menggunakan 1
kabel UTP yang dipasangkan
pada kartu jaringan masing-masing komputer.
Jenis jaringan peer to peer sebenarnya
sudah mulai dikembangkan sejak tahun 1980 dan banyak digunakan pada jaringan
yang skalanya terlalu kecil untuk memiliki sebuah server yang terdedikasi. Namun jaringan ini baru mulai banyak digunakan ketika Microsoft merilis sistem
operasi Windows For Workgroups.
Karakterisrik dari jaringan peer to peer antara lain:
●
Tidak memiliki sebuah komputer
yang berfungsi sebagai server terdedikasi.
●
Setiap komputer dalam jaringan
merupakan server dan sekaligus juga klien.
●
Tidak adanya kontrol pada pengaturan keamanan jaringan.
●
Tidak memerlukan spesifikasi komputer
yang setara untuk dapat terhubung dalam satu jaringan.
Kelebihan jaringan
peer to peer
·
Biaya yang dibutuhkan untuk
menerapkannya jauh lebih murah, sebab tidak memerlukan server dengan
spesifikasi yang sangat tinggi untuk dapat melayani semua klien.
·
Setiap komputer dalam jaringan
akan bertindak sebagai server sekaligus klien, sehingga setiap komputer memiliki hak yang sama.
·
Kinerja jaringan tidak tergantung kepada server.
·
Khusus untuk server tidak
membutuhkan sistem operasi maupun aplikasi.
·
Tidak membutuhkan administrator khusus untuk merawat
jaringan.
·
Instalasi jaringan mudah.
·
Antar komputer dalam jaringan
dapat saling berbagi memakai hardware seperti: harddisk,
drive, modem, printer, atau fasilitas lain yang terhubung
dalam satu jaringan.
·
Tidak akan memengaruhi komputer
lain, jika ada salah satu komputer yang bermasalah.
Kekurangan topologi
peer to peer
·
Jika tingkat keamanan jaringan
lemah atau rendah, rentan terhadap serangan pihak luar. Sebab tanpa adanya
server, keamanan dalam jaringan ditentukan oleh setiap user masing-masing
komputer.
·
Backup juga dilakukan pada masing-masing komputer.
·
Untuk Troubleshooting jaringan ini
lebih sulit, karena semua komputer terlibat dalam sistem komunikasi jaringan.
·
Sulit juga untuk dikembangkan,
karena jaringan ini kurang cocok digunakan dalam skala besar.
·
Administrasi tidak terkontrol.
·
Kinerja jaringan menjadi lebih rendah sebab
selain harus mengelola fasilitas
jaringan, semua komputer
juga harus mengelola
aplikasinya sendiri.
·
Banyak file sharing akan memengaruhi
kinerja komputer. Membuat jaringan
peer to peer
1. Sambungkan kabel cross over ke komputer 1 dan komputer 2.
2. Atur IP address
komputer tersebut
Keterangan |
Komputer 1 |
Komputer 2 |
IP address |
192.168.0.1 |
192.168.0.2 |
Subnet mask |
255.255.255.0 |
255.255.255.0 |
3. Jika sudah buka command prompt lalu ketik PING disertai IP address PC
yang mau dicek
4. Jika hasilnya reply
maka terkoneksi
C.
Praktik dan konfigurasi router
1.
Pengertian Router
Apa yang dimaksud dengan router? Router
adalah suatu perangkat keras pada jaringan komputer yang berfungsi untuk
menghubungkan beberapa jaringan, baik itu jaringan yang sama maupun jaringan
yang berbeda dari sisi teknologinya.
Ada juga yang menjelaskan bahwa
pengertian router adalah suatu hardware jaringan komputer yang berfungsi untuk
mengirimkan paket data melalui jaringan atau internet dari satu perangkat
komputer ke perangkat lainnya, di mana proses
tersebut disebut dengan routing.
Setiap router mempunyai fasilitas DHCP
(Dynamic Host Configuration Protocol) yang dapat disetting sedemikian rupa
sehinga dapat membagi IP address. Selain itu, pada router juga terdapat NAT
(Network Address Translator) yaitu fasilitas yang memungkinkan suatu alamat IP
atau koneksi internet dapat di- sharing ke alamat IP lain.
2. Fungsi Router
Mengacu pada penjelasan pengertian
router di atas, fungsi utama dari setiap router adalah untuk menghubungkan 2
jaringan atau lebih agar dapat mendistribusikan paket data dari satu jaringan
ke jaringan lainnya.
Secara lengkap, adapun beberapa fungsi
router adalah sebagai berikut:
1)
Router berfungsi untuk
menghubungkan beberapa jaringan sehingga user dapat mengirimkan paket data dari suatu jaringan ke jaringan lainnya.
Proses koneksi tersebut yaitu dengan mendistribusikan IP address kepada setiap komputer
dalam jaringan, baik secara statis ataupun dengan DHCP (Dynamic Host
Configuration Protocol).
2)
Fungsi router berikutnya adalah
untuk mentransmisikan informasi atau data dari suatu jaringan menuju jaringan
yang lain di mana sistem kerjanya mirip seperti bridge (jembatan jaringan).
3)
Fungsi router yang lainnya adalah
untuk menghubungkan suatu jaringan lokal dengan koneksi DSL (Digital Subscriber
Line) atau yang lebih dikenal dengan DSL router.
Teknologi router saat ini sudah lebih
canggih, di mana penggunaannya tidak hanya dengan menggunakan sambungan kabel
LAN, tapi juga dengan teknologi wireless. Dengan begitu, maka sebuah router
dapat terhubung pada semua perangkat komputer, laptop, dan gadget lainnya yang
masih berada dalam jangkauan router tersebut.
3. Cara Kerja Router
Seperti yang telah dijelaskan pada
pengertian router di atas, fungsi router adalah untuk menghubungkan beberapa
jaringan dan memfasilitasi transmisi
antar jaringan tersebut. Dalam hal ini, router membutuhkan setidaknya dua kartu
jaringan atau NIC (Network Interface Car) yang dipasang pada setiap jaringan.
Berikut ini adalah contoh gambar dimana ada dua jaringan yang dihubungkan oleh router.
Routing Dasar – Menghubungkan dua jaringan dengan router
Pada gambar di atas terdapat
dua jaringan dengan satu router
yang sangat sederhana dan mudah untuk dikonfigurasi. Untuk
jaringan yang besar dan kompleks tentunya pengaturan akan berbeda dan lebih
rumit.
Sebagai contoh, misalnya kita ingin
menghubungkan 3 jaringan maka kita dapat menghubungkannya dengan dua cara yang
berbeda, yaitu:
a. Menghubungkannya secara berantai dengan memakai 2 router.
b. Menghubungkannya secara langsung
satu sama lain dengan
memakai 3 router.
Perhatikan gambar
berikut ini;
Pada konfigurasi 1, jika salah
satu router (router
A atau router B) bermasalah maka data jaringan dari subnet A tidak
akan dapat dikirimkan ke subnet C karena hanya terdapat satu jalur.
Pada konfigurasi 2, jika diberikan
router tambahan di antara subnet A dan subnet C maka akan terdapat dua rute ke
subnet C sehingga jaringan akan menjadi lebih efisien.
Setiap router akan memilih jalur
tercepat dalam mengirimkan data dari satu subnet ke subnet yang lainnya.
Perhatikan konfigurasi 2 pada gambar di atas, jika kita ingin mengirimkan data dari subnet A
ke subnet C, maka jalur
tercepat adalah melalui
router C ketimbang melalui router A dan B.
4. Jenis-Jenis Router
Secara umum, router dapat dikelompokkan menjadi beberapa
jenis. Sesuai dengan pengertian router, adapun jenis-jenis router adalah
sebagai berikut:
I.
Berdasarkan Pengaplikasiannya
1) Router Aplikasi, yaitu suatu aplikasi yang dapat diinstal oleh user
pada sistem operasi komputer sehingga sistem operasi komputer tersebut dapat
bekerja layaknya router. Beberapa aplikasinya diantaranya;
●
Wingate
●
WinProxy
●
Winroute
●
Spygate
2) Router Hardware, yaitu hardware yang mempunyai kemampuan seperti router. Dengan
kemampuan tersebut, hardware ini dapat digunakan untuk;
●
Membagi alamat IP (IP address)
●
Membagi jaringan internet di suatu
wilayah, misalnya router sebagai acces point dan wilayah yang mendapat IP
address dan koneksi internet disebut Hot Spot Area.
3) Router PC, yaitu suatu komputer dengan spesifikasi tinggi yang
dimodifikasi sehingga dapat berfungsi sebagai router. Beberapa spesifikasi
minimum yang harus ada pada komputer tersebut yaitu;
●
Prosessor Pentium II dengan hard
drive 10 GB dan RAM 64.
●
Terdapat LAN Card.
●
Sistem operasi khusus router PC, Mikrotik.
II.
Berdasarkan Mekanismenya
1) Router Statis, yaitu router yang mampu untuk melakukan proses routing
(penghalaan) dari suatu jaringan dimana prosesnya dilakukan secara manual oleh
seorang administrator.
2) Router Dinamis, yaitu router yang dapat melakukan proses routing
(penghalaan) dapat berjalan secara otomatis dan dinamis setelah melalui
pengaturan oleh seorang administrator
jaringan.
3) Router Wireless, yaitu router yang dapat bekerja tanpa menggunakan
kabel karena hanya mengandalkan media udara
untuk mengirimkan paket data.
5. Konfigurasi router memakai
packet tracer
Router
on Stick adalah salah
satu metode menghubungkan PC dengan cara meroutingkan traffic
antara beberapa VLAN pada network. Bekerja dengan cara melewatkan data dari
interface yang telah diubah menjadi
mode trunk. Salah satu interface yang ada di switch akan digunakan untuk trunk
begitu juga dengan router untuk menghubungkan beberapa vlan dan merouting VLAN
melewati sub-interface.
Langkah-Langkah
1.
Pertama buka aplikasi cisco
packet tracer.
2. Lalu buatlah topologi
seperti gambar topologi
di atas.
3.
Setelah selesai, masuk ke dalam
CLI dari switch dengan cara double click switch0 lalu masuk ke menu CLI.
Penjelasan :
Konfigurasi CLI switch0
:
Switch>en (masuk ke switch0)
Switch#conf t (masuk
ke konfigurasi switch)
Switch(config)#int ra fa0/2-3 (masuk ke konfigurasi interface fast ethernet 0/2
sampai 0/3)
Switch(config-if-range)#switchport access vlan 10 (membuat port menjadi anggota vlan 10)
Switch(config-if-range)#ex (keluar dari interface fast ethernet 0/2 sampai 0/3)
Switch(config)#int ra fa0/4-5 (masuk ke konfigurasi interface fast ethernet 0/4
sampai 0/5)
Switch(config-if-range)#switchport access vlan 20 (membuat port menjadi anggota vlan 20)
Switch(config-if-range)#ex (keluar dari interface fast ethernet 0/4 sampai 0/5)
Switch(config)#int fa0/1 (masuk ke konfigurasi dari interface fast
ethernet 0/1)
Switch(config-if)#switchport mode trunk (membuat
port menjadi mode trunk)
Switch(config-if)#ex (keluar dari interface fast ethernet
0/1)
4.
Kemudian masuk ke dalam
CLI dari Router0.
Konfigurasi CLI router0 :
Router>en (masuk
router0)
Router#conf t (masuk ke konfigurasi dari router)
Router(config)#int fa0/0
(masuk ke konfigurasi interface fast ethernet 0/0)
Router(config-if)#no sh (mengaktifkan interface
fast ethernet 0/0)
Router(config-if)#int fa0/0.10
(masuk ke interface
fast ethernet 0/0 vlan 10)
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q
10 (mengaktifkan trunking vlan 10)
Router(config-subif)#ip
add 192.168.10.254 255.255.255.0 (menambahkan IP Address dan Netmask)
Router(config-subif)#int fa0/0.20
(masuk ke interface fast ethernet 0/0 vlan 20)
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q
20 (mengaktifkan trunking vlan 20)
Router(config-subif)#ip
add 192.168.20.254 255.255.255.0 (menambahkan IP Address dan Netmask)
Router(config-subif)#ex (keluar
dari interface fast ethernet 0/0)
5.
Tambahkan konfigurasi IP Address,
Netmask, dan Gateway pada setiap PC sesuai dengan topologi dengan netmask /24.
Buka PC masuk ke Desktop > IP Configuration.
>>PC0
Konfigurasi IP dari PC0:
IP Address
: 192.168.10.1
Subnnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway
: 192.168.10.254 (IP Address dari Router0
interface fa0/0 vlan 10)
>>PC1
Konfigurasi IP dari PC1:
IP Address
: 192.168.10.2
Subnnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway
: 192.168.10.254 (IP Address dari Router0
interface fa0/0 vlan 10)
>>PC2
Konfigurasi IP dari PC2 :
IP Address
: 192.168.20.1
Subnnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway
: 192.168.20.254 (IP Address dari Router0
interface fa0/0 vlan 20)
>>PC3
Konfigurasi IP dari PC0 :
IP Address
: 192.168.20.2
Subnnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway
: 192.168.20.254 (IP Address dari Router0
interface fa0/0 vlan 20)
6.
Lalu langkah terkahir adalah
mengecek konfigurasi dengan cara ping dari PC0 ke semua PC, maka akan
menghasilkan output berupa successful.
Komentar
Posting Komentar