6 Cara Mudah Untuk Memperbaiki Bacaan Al-Qur'an

 6 Cara Mudah Untuk Memperbaiki Bacaan Al-Qur'an



Karakteristik bahasa Arab dalam Al-Qur'an berbeda dari bahasa kitab lain. Al-Qur'an memiliki hukum membaca yang jelas dan harus diikuti setiap muslim. Kesalahan dalam membaca Al-Qur'an bisa mengubah makna suatu kalimat, dan itu sangat fatal.

Maka itu, penting bagi setiap muslim memperbaiki bacaan agar sesuai dan sama dengan bacaan Rasulullah SAW. Ustadz Muhammad Fikri, ahli tahsin qiroah, menyebut enam tahapan yang harus dilalui setiap muslim agar bisa membaca Al-Qur'an dengan benar.


1. Mentode Talaqqi

Metode talaqqi adalah menghadapkan bacaan kepada seorang guru, tapi tidak sembarang guru. Ia harus mutqin dan memiliki sanad yang tersambung hingga kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.

Di sisi lain, kata para ulama terdahulu, orang yang mengambil ilmu dari seorang syaikh dengan bertatap muka, maka dia akan terhindari dari kesalahan-kesalahan. Akan tetapi, barangsiapa yang hanya terpaut pada buku tidak akan menghadapkan bacaan kepada guru, seakan-akan tidak berilmu.

2. Mempelajari Hukum Tajwid

Mempelajari hukum-hukum tajwid secara umum seperti idzhar, ikhfa, idgham, iqlab, dan lain sebagainya. Meski tidak mengubah arti, tapi sudah menyalahi kaidah yang dicontohkan oleh baginda Rasulullah.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika belajar hukum tajwid yakni mempelajari serta memahami setiap hukum dengan baik dan benar, mengetahui makna setiap hukum dengan sempurna, dan membiasakan untuk membaca dengan menerapkan setiap hukum dengan kaidah masing-masing.

Penting pula mempelajari azminatul ghunan (masa atau ukuran panjang dengung). Hal yang perlu diperhatikan, setiap ghunnah (dengung) masa atau ukuran panjang tidak sama; ada ghunnah akmal (paling panjang atau sangat sempurna), kaamil (sempurna atau lebih pendek dari akmal), naaqish (kurang sempurna atau lebih pendek dari kaamil), anqash (sangat tidak sempurna atau lebih pendek dari naaqish; dan biasakan membaca dengan membedakan ukuran dengung setiap hukum, ukuran dengung pada ikhfa yang berbeda dengan ukuran dengung pada idgham, dll.

3. Mempelajari Makharijul Huruf dan Sifatul Huruf

Makharijul huruf adalah tempat keluar huruf. Imam Al-Jazari dalam matan-nya mengatakan, yang pertama kali bagi seorang yang ingin mempelajari Al-Qur'an maka harus mempelajari makharijul huruf dan sifatul huruf.

"Al-Qur'an merupakan firman Allah, berbeda dengan bahasa-bahasa lain. Jika berubah makhraj, maka maknanya bisa berubah makna. Ini yang harus diperhatikan. Ketika sudah belajar tempat keluar huruf, maka seseorang harus mempelajari sifatul huruf (sifat-sifat huruf)," kata Fikri melalui kanal Gontor TV, dikutip Jumat (25/2/2022).

Memperbaiki makharijul huruf bisa dengan beberapa cara:

- Mengetahui serta memahami makhraj setiap huruf

- Memperhatikan serta membiasakan untuk mengucapkan dan mengeluarkan huruf pada makhrajnya (tempat keluarnya) masing-masing.

- Membedakan setiap huruf yang makhrajnya berdekatan seperti tsa (ث) dan dza (ذ), sin (س) dan shad (ص), kaf (ك) dan qaf (ق).

- Pastikan bisa mengucapkan setiap huruf dengan sempurna dan bisa membedakan huruf-huruf yang makhrajnya berdekatan.

Kemudian, memperbaiki sifat-sifat huruf dilakukan dengan cara:

- Memperhatikan dan mempelajari makna dari setiap sifat huruf; tebal, tipis, rakhawah, syiddah, isti'la, istifal, dll.

- Membiasakan untuk menerapkan setiap sifat pada masing-masing huruf dengan sempurna.

- Membedakan setiap huruf yang memiliki kedekatan pada sifat seperti zaiin (ز), sin (س) dan shad (ص) yang sama-sama memiliki sifat ash-shafir.

- Membiasakan untuk membaca dan memberikan hak semua huruf dengan sempurna, serta tidak tertukar dan terbolak -balik seperti dzal (ذ) dan dha (ظ), karena kedua huruf ini berdekatan pada makhraj tetapi berbeda pada sifat-sifatnya.

- Memperhatikan takhhim (tebal) dan tarqiq (tipis) pada setiap huruf, karena tafkhim dan tarqiq dapat memengaruhi makna.

- Mempelajari sifat-sifat tazyiniyah (penyempurnaan sifat-sifat huruf).

4. Keserasian dalam Mad

Setiap muslim penting mempelajari setiap mad dalam Al-Qur'an. Misal ada harakat yang harus dibaca 2 harakat, 4 harakat, dan 6 harakat. Penting pula menjaga keserasian panjang harakat pada bagian-bagian tertentu, misal di setiap akhir ayat.

Mempelajari setiap mad dalam Al-Qur'an bisa dijalani dengan model memahami dan mempelajari makna serta pembagian mad, mengetahui ukuran panjang mad, dan bisa membedakan cara membaca jika dua mad bertemu dalam satu waktu.

5. Mengetahui Kesempurnaan Vokal

Menurut Fikri, mengetahui itma'ul harakat (kesempurnaan vokal) sangat penting. Tak hanya bernyanyi, dalam membaca Al-Qur'an juga ada artikulasi. Sebagaimana disebutkan Imam At-Tibi dalam kitabnya, tiap-tiap dhommah tidak akan sempurna kecuali mencucupkan (memonyongkan) bibir. Itu untuk menyempurnakan vokal.

6. Memperhatikan waqaf dan ibtida'

Waqaf (berhenti) dan ibtida' (memulai) sangat penting diperhatikan agar makna Al-Qur'an bisa sempurna. Ada dua proses yang harus diperhatikan, yakni:

- Memerhatikan macam-macam waqaf dan ibtida'.

- Fokus bagaimana cara berhenti dan memulai bacaan dengan baik dan benar sebagaimana diajarkan oleh para ulama. Kalau berhenti atau mulai sembarangan terkadang bisa mengubah arti dari Al-Qur'an.



Komentar